Tarian Betawi – Walau dari sejarah dikatakan jika Suku Betawi bukan menjadi suku asli DKI Jakarta, akan tetapi adat istiadat dan juga kebudayaan suku Betawi sudah dikenal luas sejak dulu sebagai ikon kebudayaan kota Jakarta. Dari mulai gambang kromong, ondel ondel, kerak telor, bir pletok dan lain sebagainya merupakan beberapa contoh kebudayaan khas Betawi yang tidak kalah menarik dengan daerah lain di Indonesia. Dari sekian banyak budaya Betawi, tarian Betawi juga sangat menarik dan cukup beragam yang dalam kesempatan kali ini akan kami bahas secara lengkap. Daftar Nama Tarian BetawiTari Zapin BetawiTari YapongTari Topeng BetawiTari Sirih KuningTari Renggong ManisTari Lenggang NyaiTari CokekTari Ronggeng BlantekTari BlenggoTari Gitek BalenTari Kembang Lambang SariTari Nandak Ganjen Tari Zapin Betawi Tarian Betawi bernama tari zapin Betawi adalah campuran dari tarian Melayu dengan kebudayaan Arab. Kata Zapin diambil dari bahasa Arab yang berarti zafana atau menari. Tarian ini masuk dalam jenis tari pergaulan karena sudah diberikan improvisasi, spontanitas dan juga kostum yang tidak memiliki aturan terikat baik dalam segi koreografi, komposisi tarian dan juga musik pengiring. Ketika pertunjukan tari dilakukan, tidak terdapat jarak juga antara penari dengan penonton sehingga para penonton bisa bebas ikut menari bersama para penari. Tari Yapong Tarian adat Betawi bernama yapong merupakan jenis tarian kontemporer yang melambangkan pergaulan masyarakat dan sukacita. Tari ini biasanya dilakukan pada acara atau pesta rakyat DKI Jakarta. Dari sejarah, tarian Betawi ini ada sejak tahun 1977 ketika ulang tahun kota Jakarta yang ke-450. Pada saat itu, tema tentang perjuangan Pangeran Jayakarta diusung dan dipercayakan pada seniman besar Bagong Kussudiarjo untuk menyelenggarakan acara itu. Tari yapong mempertunjukkan adegan sendratari dimana para penari akan menari secara riang sambil menyambut kedatangan Pangeran Jayakarta. Nama yapong sendiri diambil dari lagu yang mengiringi penari yang terdengar seperti “ya, ya, ya” dan iringan musik yang terdengar seperti “pong, pong, pong”. Banyak orang yang menganggap tarian ini sangat menarik sehingga semakin dikenal sekarang ini. Tari Topeng Betawi Tari topeng merupakan tarian khas Betawi dengan menggunakan topeng sebagai ciri khasnya. Tarian ini merupakan perpaduan dari seni tari, musik dan juga nyanyian. Sama seperti pertunjukan teater, para penari nantinya akan menari diiringi dengan musik dan juga nyanyian yang bersifat teatrikal dan komunitatif dari gerakannya. Dalam pementasannya, tarian Betawi ini akan diawali dengan lagu dan musik pengiring yang kemudian akan dilanjutkan dengan penari mulai keluar sambil menari menggunakan topeng. Untuk gerakannya sendiri tergantung dari tema yang sangat bervariasi seperti kritik sosial, cerita legenda, kehidupan masyarakat dan juga cerita lainnya. Tari topeng Betawi ini selalu menyampaikan pesan lewat gerakan para penari yang sangat menghibur untuk dilihat. Tari Sirih Kuning Tarian daerah Betawi bernama tari sirih kuning dilakukan secara berpasangan dan diiringi musik khas Betawi yaitu Gambang Kromong. Tarian Betawi ini umumnya dilangsungkan ketika menyambut atau memeriahkan acara dan menjadi tarian kembangan dari tari cokek yakni tari tradisional adat Betawi dan banyak berkembang di daerah Tangerang. Tari sirih kuning ini juga biasa dipakai sebagai pengiring pengantin Betawi ketika masuk ke pelaminan dengan proses penyerahan sirih dare dari mempelai pria pada pengantin wanita. Tari ini juga sering dipertunjukkan pada acara kehormatan para tamu atau penyambutan. Tari Renggong Manis Tari renggong manis merupakan tarian suku Betawi yang merupakan perpaduan dari persilangan budaya. Tari ini menceritakan tentang ungkapan bahagia serta kebersamaan remaja putri dari kombinasi budaya Betawi, Arab, Cina Klasik dan India. Tarian Betawi ini umumnya dilakukan pada acara yang bersifat resmi seperti penyambutan para tamu. Kebahagiaan dari tuan rumah atas datangnya para tamu akan diperlihatkan lewat tari renggong manis tersebut. Tari Lenggang Nyai Pada awalnya, tarian Betawi ini diambil dari kisah gadis cantik asal Betawi bernama Nyai Dasimah yang sedang bingung dengan dua pilihan pasangan hidup yakni pria Belanda dan juga pria Indonesia. Ia kemudian menjadi istri pria berkebangsaan Belanda bernama Edward William dan merasa terkekang dengan aturan sang suami. Nyai Dasima kemudian menjadikan alasan ini untuk memberontak karena kesewenangan yang terjadi pada dirinya. Perjuangan atas hak perempuan tersebut kemudian menginspirasi Wiwiek Widiastuti untuk mengenang perjuangan Nyai Dasima dalam tari lenggang nyai tersebut. Dalam tarian ini terlihat sangat lincah sebagai kekhasan masyarakat Betawi dan sering terlihat bergerak dari satu sisi ke sisi lainnya. Tari lenggang nyai ini juga menggambarkan keceriaan dan keluwesan seorang gadis muda asal Betawi yang sangat indah untuk disaksikan. Tari Cokek Tari cokek merupakan tarian adat Betawi yang bisa sering dilihat di daerah Tangerang. Tarian ini merupakan perpaduan dari budaya Betawi, Banten dan juga Cina yang sudah ada sejak abad ke-19 di daerah Teluknaga, Tangerang dari seorang saudagar Cina bernama Tan Sio Kek. Tari ini dimainkan oleh 3 penari perempuan namun untuk sekarang bisa dilakukan hingga 5 penari perempuan dan beberapa pria sebagai pemain musik untuk mengiringi tarian cokek tersebut. Selendang nantinya akan terikat di pinggang para penari yang menjadi ornamen utama penari berpadu dengan kebaya warna terang dan selendang tersebut bernama cokek. Tarian ini jika dilihat hampir sama dengan tari sintren asal Cirebon atau tari ronggeng dari Jawa Tengah karena penari bisa mengajak para penonton ikut menari bersama. Namun yang membuat tari cokek ini menarik adalah karena iringan musik Gambang Kromong tersebut. Tari Ronggeng Blantek Tari ronggeng blantek merupakan jenis tarian khas Betawi yang sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda yang dulunya dipertunjukkan sebagai pembuka Topeng Blantek. Sedangkan topeng blantek sendiri merupakan pertunjukkan teater rakyat yang dilakukan untuk menghibur tuan tanah pada saat itu. Tarian ini menceritakan tentang kehidupan masyarakat Betawi yang dikemas bersama lawak. Jika dulu tarian ronggeng blantek ini dipertunjukkan sebagai pembuka topeng blantek, namun kini sudah menjadi pelengkap dari pertunjukan Jipeng. Tari Blenggo Tari blenggo merupakan tarian suku Betawi yang menggunakan gerakan silat sebagai gerakan dasar dari tarian seperti tari samra. Tarian Betawi ini mengutamakan keindahan gerak yang sekarang terbagi menjadi dua jenis berdasarkan irama musik pengiring yakn Tari Blenggo Ajeng yang diiringi dengan musik hampir sama dengan gamelan Bali dan juga Tari Blenggo Rebana yang diiringi dengan alunan musik rebana biang. Tari blenggo ini umumnya akan dibawakan para penari di tengah para pemain musik. Sedangkan gerakannya merupakan perpaduan dari tari dan silat sehingga akan terlihat banyak gerakan seperti membungkuk dan gerakan melangkah dan para penari dituntut untuk bisa melakukan jurus jurus dalam silat. Para penari sendiri biasanya dilakukan para pria berpakaian serba hitam seperti pemain pencak silat yang diiringi dengan lagu rebana biang yang disebut dengan belenggo rebana. Sedangkan tari blenggo yang diiringi gamelan ajeng disebut dengan blenggo ajeng. Tari Gitek Balen Tari gitek balen menceritakan tentang ekspresi diri para remaja perempuan yang sedang beranjak dewasa. Gerakan dalam tarian Betawi ini terlihat sangat dinamis yang sesuai dengan kelincahan gerak para gadis ketika masuk ke masa pubertas sehingga terlihat sangat gembira. Tari Kembang Lambang Sari Tari Kembang Lambang Sari merupakan jenis tari yang terinspirasi dari kisah Bapak Jantuk Teater Topeng Betawi. Dalam kisah Bapak Jantuk tersebut memperlihatkan bentuk ekspresi kegembiraan dari orang tua ketika mengasuh anak anaknya dan diwujudkan dalam bentuk tari ini. Tari Nandak Ganjen Tari nandak ganjen adalah tarian dari Betawi yang terdiri dari dua kata yakni Nandak dan Ganjen. Nandak mengartikan menari dan Ganjen mengartikan genit. Tarian ini menceritakan tentang gambaran kelincahan dan kegenitan remaja yang sedang beranjak dewasa dengan ekspresi ceria, bebas dan juga gembira.
AdaHobi, Tari Betawi – Sesuai dengan namanya bahwa tari betawi berasal dari daerah suku Betawi di Ibukota Jakarta. Tarian tradisional ini cukup terkenal di berbagai elemen kalangan masyarakat Indonesia maupun luar negeri. Beberapa hal yang sering diingat dari tari tradisional betawi ini seperti tari topeng, ondel-ondel dan lainnya. Namun seiring berjalan berkembangnya zaman, tarian ini sedikit demi sedikit tergeser dengan masuknya tarian modern dan budaya luar. Sehingga sedikit atau banyak, berdampak akan adanya tari tradisional nusantara ini. Maka dari itu diperlukannya peran dari pemerintah dan masyarakat untuk turut mempertahankan dan melestarikan tari betawi. Kumpulan Tari Betawi yang Wajib Dilestarikan Untuk melestarikan tari betawi, kita mesti mengetahui apa saja tari betawi yang ada karena ada banyak macamnya. Secara umum Tari Betawi dikelompokkan menjadi dua jenis tari yaitu bentuk tari Topeng dan tari Cokek. Tarian-tarian ini merupakan warisan yang secara turun temurun dari para leluhur. Sebagai warga Indonesia dan Jakarta khususnya wajib mengetahui budaya peninggalan sejarah leluhurnya ini. Berikut ini ada 11 daftar tari betawi yang bisa Sobat Hobi ketahui. 1. Tari Ondel-ondel Tari ondel-ondel merupakan tari khas betawi yang menggunakan kreasi boneka besar bernama ondel-ondel dalam tariannya. Boneka ondel-ondel memiliki ukuran tinggi ± 2,5 meter dengan diameter ± 0,8 meter. Boneka ini terbuat dari anyaman bambu, yang dirancang bentuknya agar bisa dipikul penari dengan mudah. Sedangkan wajah dari ondel-ondel sendiri berhias seperti topeng, biasanya untuk laki-laki kulit wajahnya berwarna merah dan sedangkan perempuan berwarna putih. Di bagian kepala terdapat rambut yang terbuat dari bahan ijuk dengan hiasan kembang kelapa. Tari ondel-ondel biasa ditampilkan ketika ada acara pesta-pesta rakyat dan menyambut tamu. Tarian ini menggambarkan sebuah kegembiraan para gadis serta sebagai rasa syukur kepada Allah untuk membahagiakan orang disekitar agar terhindar dari bala. Musik yang digunakan dalam tari ondel-ondel adalah tanjidor, tetapi sebagian grup tari ondel-ondel ada juga yang memakai gambang kromong. 2. Tari Topeng Betawi Tari topeng betawi adalah tarian khas suku Betawi yang dalam pertunjukannya terdapat tarian, musik, nyanyian, lawak, dan drama. Sifat dari tarian ini teatrikal, sehingga gerakan sangat mempengaruhi penari untuk menyampaikan pesan dan tema dalam pementasan. Di Betawi biasanya tari topeng diadakan pada acara-acara hajatan pernikahan, pertemuan, khitanan dan lain sebagainya. Oleh masyarakat Betawi tarian ini dipercaya, jika mengadakan tarian ini untuk menyenangkan lingkungan sekitar, bisa menjauhkan diri dari mara bahaya dan petaka. Dalam pementasan, tarian ini memiliki beberapa segmen untuk ditampilkan. Beberapa segmen yang ditampilkan diantaranya Diawali Tetalu yang merupakan permainan musik instrumental Dilanjut Kangaji yang menjadi dasar untuk tarian pembelajaran anak-anak yang hendak belajar tari topeng Betawi. Kemudian masuk lagu langgam sari dan muncul ronggeng yang merupakan seorang penari perempuan yang membawa tarian topeng tunggal. Berikutnya Lipet Gandes yang didalamnya terkombinasi antara tarian dan lawakan karena segmen berikutnya muncul pelawak yang disebut bodor yang berdialog dan menari dengan lucu. Kemudian muncul enjot-enjotan yang dibawakan oleh sepasang laki-laki dan perempuan. Pertunjukan diakhiri dengan lawak dengan cerita yang sederhana berdurasi singkat, sehingga tidak memerlukan waktu semalam suntuk. 3. Tari Zapin Betawi Tari zapin adalah tarian tradisional betawi yang bercampur dengan kebudayaan arab dari Hadramaut Yaman, yang arti dari kata zapin dalam bahasa arab yaitu gerakan kaki. Tarian ini pertama kali masuk ke Betawi dibawa oleh para saudagar dari Hadramaut yang biasa disebut kaum Hadrami. Kemudian seiring berkembangnya zaman masuklah masyarakat Betawi yang tertarik dengan tari betawi ini. Zapin yang ada di Betawi tergolong dalam tarian zapin arab, bukan tari zapin melayu. Secara umum tari zapin merupakan kesenian tari tradisional bangsa arab yang berakulturasi dengan adat dan budaya di Indonesia. Tari betawi ini hampir berkembang diseluruh wilayah daerah di jakarta dan menambah khasanah tarian di Indonesia. Gerakan tari ini cukup menghibur, dengan keseragaman gerak si penari, kostum yang rapi dan diiringi orkes gambus yang indah. Sehingga terkonsep audio dan visual yang menarik dan menghibur. 4. Tari Nandak Ganjen Tari nandak ganjen merupakan tari betawi ciptaan dari seniman Betawi bernama Sukirman yang terkenal dengan sebutan Entong Kisam. Sejak tahun 1970 si Entong KIsam menggeluti kesenian Topeng Betawi dan Gambang Kromong. Sebenarnya tari nandak ganjen merupakan turunan dari tari topeng betawi yang membawakan sisi komedi didalamnya. Sehingga tarian bergaya jenaka ini tidak memerlukan waktu lama untuk populer dikalangan mahasiswa, remaja dan anak-anak saat itu. Kata nandak dalam bahasa betawi artinya menari, sedangkan ganjen artinya genit atau centil. Nama itu terinspirasi dari salah satu pantun betawi yaitu “Buah cempedak buah durian, sambil nandak cari perhatian”. Tari nandak ganjen diciptakan pada tahun 2000, dalam tari betawi ini menceritakan seorang gadis yang masih belia dan hendak beranjak dewasa. Pada masa usia itu biasanya muncul rasa ceria, gembira, yang kadang ada sikap memberontak. Namun kadang gayanya cenderung centil dan genit, tapi hal itu membuat kekonyolan yang mampu membuat orang lain merasa geli. 5. Tari Blantek Tari blantek tergolong dalam tarian pembuka dalam tari topeng blantek yang sudah ada sejak zaman kolonial Belanda di Indonesia. Namun seiring berjalannya waktu, tarian ini terpisah dari tari topeng blantek. 6. Tari Yapong Dibaca dan disebut dari namanya, tari yapong sekilas hampir mirip dengan tari jaipong khas Jawa Barat. Tapi tari ini bukanlah tari jaipong, tari betawi ini berawal saat peringatan HUT Kota Jakarta ke 450 pada tahun 1977. Tarian ini merupakan presentasi kehidupan masyarakat Betawi menceritakan bagaimana perjuangan Pangeran Jayakarta pada masanya. Tari Yapong diciptakan oleh seniman Betawi bernama Kussudiardjo yang pertama kali dipentaskan oleh 300 orang penari dan musikus pada tanggal 20 dan 21 Juni 1977 di Balai Sidang Senayan. Tari Yapong tergolong dalam tarian gembira, karena menunjukkan kegembiraan dalam kemenangan Pangeran Jayakarta waktu itu. 7. Tari Blenggo Tari blenggo merupakan tari khas Betawi bernuansa islami yang arti dari kata blenggo sendiri yaitu lenggak lenggok. Adapun maksud dari lenggak lenggok disini sebuah gerakan yang disertai dengan tarian. Tari betawi ini sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda, musik pengiring tarian ini adalah alat musik rebana. 8. Tari Ngarojeng Tari ngarojeng merupakan tarian yang mengekspresikan suatu ketegaran, kekuatan serta kesabaran dalam menjalani hidup. Sehingga tari betawi ini menggambarkan betapa perempuan Betawi itu mempunyai kemampuan untuk merawat rumah tangga dan lingkungan. Tarian ini biasanya diadakan pada acara-acara resmi yang diselenggarakan oleh pemerintahan kota maupun masyarakat. 9. Tari Lenggang Nyai Tarian yang biasanya ditarikan oleh 4 sampai 6 gadis ini merupakan tarian yang mengekspresikan kelincahan dan keindahan perempuan Betawi. Tarian yang diciptakan pada tahun 1998 oleh Wiwik Widiastuti yang berprofesi sebagai koreografer saat itu. Tarian ini kerap ditarikan untuk pertunjukkan seni dan pariwisata dalam negara maupun mancanegara. 11. Tari Gitek Balen Tarian ini menggambarkan ekspresi dari para remaja putri Betawi yang sedang beranjak menuju dewasa. Gerakannya yang lincah dan dinamis sesuai dengan perangai gadis yang sedang masuk pada masa puber dengan kesan kegembiraan. 12. Tari Cokek Tari cokek merupakan tari tradisional khas Betawi yang sudah ditemukan sejak abad ke 20. Nama cokek dalam bahasa Betawi artinya adalah artis atau penyanyi, yang sebutan lainnya adalah anak wayang. Busana yang dikenakan dalam tari cokek cukup sederhana, dengan menggunakan kebaya panjang atau celana panjang disertai kain batik. Biasanya tari betawi ini ditarikan pada acara-acara resepsi pernikahan dan lainnya. Lagu yang mengiringi tarian ini adalah lagu-lagu Gambing Kromong seperti cente manis berdiri, gelatik nguk nguk, dan stambul jalan. Gerak tari cokek pun tidak terlalu rumit dilakukan. 13. Tari Sirih Kuning Tari sirih kuning merupakan tari berjenis pergaulan adat Betawi yang ada sejak dulu. Tarian ini ditarikan sebagai penyambutan tamu serta hiburan dalam merayakan sesuatu. Iringan musik pada tarian ini menggunakan musik gambang kromong yang merupakan musik perpaduan antara gamelan dan alat-alat musik gesek tionghoa. Kostum yang digunakan pada tari sirih biasanya memiliki unsur warna kuning, namun sebenarnya ada banyak ragam wana untuk menarikan tarian ini. Beberapa warna lain yang dikenakan untuk menarikan tarian ini adalah warna merah dan hijau. Kemudian para penari diberi hiasan kepala sebagai lambang kemakmuran, kebahagiaan dan kedewasaan seorang perempuan. Kadang ada juga yang memakai carad untuk menggambarkan perlindungan terhadap kecantikan perempuan. Jika diperhatian kostum ini sebenarnya kental sekali dengan budaya dari tionghoa. 14. Tari Betawi Samrah Tarian samrah merupakan tarian khas betawi yang merupakan hasil dari pengaruh budaya melayu. Hal itu bisa kita liat dari segi pakaian, gerakan, musik dan teater yang ditampilkan pada tarian ini. Gerak kaki dan lenggang berirama yang dilakukan pada tarian ini ada banyak persamaan dengan tari melayu, baik dilakukan berpasangan maupun perorangan. Kemudian ketika menari diiringi nyanyian serta nyanyian berupa pantun dari seorang biduan. 15. Tari Renggong Manis Tari renggong manis juga salah satu tari tradisional betawi yang dihasilkan dari perpaduan dari berbagai budaya di dalamnya. Beberapa perpaduan budaya itu antara lain budaya Betawi, Arab, China Klasik, dan India yang pada awalnya dipentaskan untuk acara-acara resmi saja. 16. Tari Lenggo Jingke Tari Lenggo Jingke adalah tarian yang terinspirasi dari kesenian zapin gambus yang ditarikan oleh dua orang pria. Tapi pada tari lenggo jingke ditarikan wanita dengan cara berkelompok. Tarian ini diciptakan oleh Drs. Abdurachem, istilah lenggo jingke berasal dari kosakata Betawi yang artinya sambil jinjit. 17. Tari Kembang Lambang Sari Pada tahun 2000 tari lambang sari baru diciptakan oleh Wiwiek Widiyastuti dan menjadikannya tari khas Betawi. Tarian ini terinspirasi dari teater rakyat topeng betawi yang menceritakan salah satu lakon Bapak Jantuk. Di dalam tarian perpaduan antara tari, musik, drama dan lawak. Nah demikian daftar tari betawi yang bisa AdaHobi bagikan kepada kalian, semoga bisa menambah pengetahuan dan wawasan mengenai seni tari. Apabila ada yang akan didiskusikan atau ditambahkan dalam artikel ini silahkan isi di kolom komentar.
Tarianberkelompok ini sering dijumpai pada panggung-panggung pertunjukan. Contoh tarian berkelompok ini ialah tari Cente Manis dari Betawi, Burung Enggang dari Kalimantan, Tifa dari Papua, Yosim Panca dari Papua dan tari Belibis dari Bali. Dramari merupakan bentuk penyajian tari yang memiliki disain Dramatik.
Salah satu kebudayaan kontemporer yang berasal dari suku Betawi terbilang sangat unik dan tidak kalah menarik dari kesenian yang ada di daerah lain. Seni tari tradisional Betawi sebagaimana seni tari dari suku-suku lainnya di Indonesia, merupakan bagian dari sistem representasi sekaligus kristalisasi dari keseharian masyarakatnya. Contohnya Tari renggong Manis yang merupakan bentuk visual ekspresi kebahagiaan dan rasa kebersamaan masyarakat betawi. Tarian yang diberi nama Tari Renggong Manis ini kerap dimainkan dalam acara-acara resmi. Biasanya ditampilkan pertama sebelum memasuki acara utama, sebagai media penyambutan tamu. Kebahagiaan tuan rumah atas kedatangan tamunya diasosiasikan dengan keceriaan Tari Renggong Manis tersebut. Jika ditilik dari fungsinya, maka salah satu fungsi tari adalah sebagai ekspresi atau ungkapan perasaan yang divisualisasikan dalam bentuk gerak. Begitupula Tari Renggong manis, sebuah tarian yang merupakan ungkapan kebahagiaan dan rasa kebersamaan para remaja putri dari Betawi. Tarian ini merupakan hasil kawin silang budaya, yaitu perpaduan antara budaya Betawi, Arab, India, dan terutama budaya Cina Klasik. Penampilan Tari Renggong Manis diiringi oleh musik Gambang Kromong yang didominasi oleh suara rebab dua dawai. Dan, terdengar jelas bahwa dalam liukan-liukan suara rebab tersebut terdapat irama etnik Cina. Juga dari kostum yang mengiasi tubuh penari. Dapat dilihat bahwa pemilihan warna yang mencolok, motif kain dan pernak-perniknya yang sedikit terasa unsur budaya Cina. Hal tersebut terdengar wajar jika melihat banyaknya pengaruh budaya luar yang banyak masuk ke dalam budaya Betawi, lantaran mengingat letak Jakarta dan adanya pelabuhan Sunda Kelapa sendiri yang merupakan pintu menuju Indonesia di masa lampau. Photo Credit Salah satu kebudayaan kontemporer yang berasal dari suku Betawi terbilang sangat unik dan tidak kalah menarik dari kesenian yang ada di daerah lain. FILE/Dok/Ist. SANGGAR GANDES PAMANTES Video berikut adalah penampilan dari murid Sanggar Tari gandes Pamantes, yang membawakan tari Renggong Manis dan menggambarkan kebahagiaan serta rasa kebersamaan masyarakat betawi. Sanggar Tari Gandes Pamantes – Tarian Renggong Manis SUBSCRIBE UPDATE VIDEO TERBARU! INSTAGRAMsanggar_gandespamantes FACEBOOKGandes Pamantes TWITTERgandespamantes WEBSITE Contact Us 📱 0812 89 777 064 Hanupis!🙏 Baca Juga Bawakan Tari Leungiten, Gandes Pamantes Raih Juara Ke-3 Post navigation trvI2.